Tujuan Utama Serangan DoS dan Efeknya

Kamu pasti pernah ngalamin web kesayangan tiba-tiba lemot parah alias nggak bisa diakses sama sekali.

Nah, di balik itu bisa jadi lagi ada hacker yang ngelakuin serangan DoS atau DDoS.

Tapi sebenarnya, mereka nge-down-in server itu bukan cuma buat iseng aja.

Ada tujuan spesifik yang bikin serangan ini masih jadi favorit sampai sekarang.

Yuk, kita bedah satu-satu.

Ngapain Sih Hacker Sibuk Nge-down-in Server?

DoS (Denial of Service) adalah serangan yang menyerbu satu server/layanan dengan lalu-lintas atau permintaan palsu hingga sumber daya (CPU, RAM, bandwidth) habis dan layanan menjadi down.

DDoS (Distributed Denial of Service) versi upgrade-nya: serangan datang dari puluhan hingga jutaan perangkat (botnet) yang tersebar di seluruh dunia, sehingga volume lalu-lintas jauh lebih besar dan lebih sulit diblokir karena IP-nya banyak.

Terus apa saja efek yang ditimbulkan?

1. Gangguin Operasional Bisnis

Perusahaan yang jualan online tergantung banget sama uptime.

Kalau web e-commerce down bahkan lima menit, potensi kerugian bisa miliaran.

Hacker yang nge-launch DoS sering diminta klien (atau kompetitor) untuk bikin kerugian finansial sebesar-besarnya.

2. Sandiwarakan sebagai Ancaman Politik atau Aktivis

Kelompok hacktivis kayak Anonymous sering pakai DDoS buat “voice out” isu tertentu misalnya menyerang situs pemerintah kalau ada kebijakan yang dianggap nggak adil.

Tujuannya: bikin heboh, bikin viral, bikin pembicaraan.

3. Menutupi Serangan Lain (Distraction Attack)

Sambil tim IT sibuk ngejegal serangan DoS, di sisi lain hacker nyelundupin malware atau nge-exploit celah SQL injection yang sebelumnya belum ketauan.

Intinya, DoS jadi “smokescreen” biar target fokus ke hal yang salah.

4. Ajang Perkasa & Reputasi di Komunitas Underground

Di dunia dark web, ada forum yang ngadain “competition” DDoS.

Siapa yang berhasil nge-down-in situs besar, dia naik daun.

Reputasi itu bisa dijual bisa buka jasa serangan, bisa naik level di grup hacker.

5. Ekstorsi & Tebusan (Ransom DDoS)

Model baru: hacker ancam bakal nge-down-in server terus-terusan kalau nggak dibayar Bitcoin.

Beda dari ransomware yang ngunci file, ini langsung ngunci akses.

Beberapa perusahaan rela bayar daripada ambil risiko reputasi.

6. Persaingan Ilegal di Dunia Gaming & Crypto

Server game atau platform exchange crypto sering jadi sasaran.

Kalau satu server down, traffic dialihin ke kompetitor.

Di industri crypto, downtime berarti trader kabur ke exchange lain, jadi kerugiannya double.

7. Testing Kekuatan Defensif (Unethical Pen-test)

Ada juga yang ngaku “research” tapi sebenarnya cuma mau test seberapa kuat infra target.

Meski tujuannya nggak jahat, tetap aja illegal.

Biasanya dilakuin tanpa izin resmi alias “grey hat”.

8. Demonstrasi Kekuatan Botnet

Hacker yang udah ngerakit botnet sejuta zombie butuh bukti ke calon buyer.

Dengan nge-down-in situs besar, mereka nunjukin bahwa jaringan bot-nya worth every penny.


Serangan DoS/DDoS ternyata punya banyak motif dari uang, politik, sampai gengsi.

Dampaknya bisa dari sekadar lemot sampai bencana finansial.

Makanya penting banget buat nge-tune infrastruktur kita supaya kuat nahan serangan sebelum keburu jadi korban.

Mau belajar cara bikin infra anti-DDoS tanpa bikin dompet sekarat?