Bosen sama jargon “skill issue”?
Di dunia IT, skill tanpa bukti memang cuma jadi obrolan di kopi darat.
Nah, CompTIA singkatan dari Computing Technology Industry Association hadir bikin skill lo bisa di-scan kayak QR code.
Sertifikasi mereka vendor-neutral alias gak berpihak ke brand mana pun, jadi dipakai sebagai standar global buat ngukur kemampuan tech.
Intinya, CompTIA itu semacem “passport” lo buka gerbang karier internasional.
Core Certification: Pondasi Anti Ribet
CompTIA IT Fundamentals (ITF+)
Level: Pra-karier
Fungsi: Ngebantu lo yang masih blank banget sama IT.
Dari “ini tombol power-nya mana?” sampai konsep dasar database.
Cocok banget buat mahasiswa atau yang baru mau switch career.
Mulai dari cara nyalain komputer, bedain hardware sama software, kenalan sama sistem operasi, sampai ngerti konsep database, jaringan, dan keamanan dasar.
Lo bakal belajar istilah-istilah IT yang sering muncul di rapat atau obrolan kantor, plus praktek troubleshooting ringan.
Cocok banget buat mahasiswa semester awal, fresh graduate non-IT, atau siapa pun yang baru mau switch career ke dunia teknologi.
CompTIA A+
Level: Entry
Fungsi: Legenda hidup buat teknisi lapangan.
Nge-handle hardware-software troubleshooting, install RAM sampe setup VPN kecil-kecilan.
Hampir semua lowongan helpdesk minta ini.
Dibagi dua ujian (Core 1 & Core 2) yang masing-masing 90 menit.
Core 1 bahas hardware mulai dari ganti baterai CMOS, overclocking RAM, sampai setup printer multi-function.
Core 2 bahas sistem operasi (Windows, macOS, Linux), security awareness, dan customer service.
Hampir 100 % lowongan helpdesk level 1 minta A+, plus gaji entry di Indo bisa nyentuh 6–8 juta rupiah.
Network+
Level: Intermediate
Fungsi: Bikin lo paham routing-switching, subnetting, dan wireless security.
Jadi modal buat jadi network engineer atau SOC analyst.
Kurikulum terbaru (N10-008) nambahin cloud connectivity, 5G, dan edge computing.
Lo bakal praktek pakai Wireshark buat capture packet, konfigurasi VLAN di switch layer 3, serta hitung IP address classless.
Security+
Level: Intermediate
Fungsi: Gatekeeper ke dunia cyber security.
Ngebahas risk management, threat detection, sampe compliance. Bahkan DoD Amerika wajibin ini buat posisi security.
Empat domain utama: threats & vulnerabilities, architecture & design, implementation, operations & incident response, governance & compliance.
Lo bakal belajar implementasi Zero Trust, konfigurasi SIEM rules, dan nge-generate PKI certificate.
Di AS, Security+ memenuhi DoD 8570 directive; di Indo, banyak perusahaan fintech syaratkan ini buat junior SOC analyst dengan gaji 10–14 juta.
Infrastructure Certification: Jagoan di Balik Layar
Server+
Fokus: Administrasi server fisik & virtual, storage, disaster recovery.
Tidak terikat OS, lo bakal configure RAID 10, setup iSCSI SAN, serta P2V migration dari bare metal ke VMware.
Materi redundancy mencakup clustering, load balancing, dan backup schedule incremental.
Passing score 750/900; dengan sertifikasi ini lo bisa apply role server admin di data center enterprise.
Cloud+
Fokus: Hybrid cloud deployment, automation, troubleshooting IaaS/PaaS/SaaS.
Kurikulumnya ngajak lo jongkok di AWS, Azure, dan GCP sekaligus.
Test objective: auto-scaling policy, container orchestration dengan Kubernetes, serta cost-optimization via reserved instance.
Dibutuhkan minimal 2–3 tahun pengalaman sysadmin; setelah lulus lo bisa naik ke posisi cloud engineer dengan range gaji 15–20 juta.
Linux+
Fokus: Command line, scripting, user & file management di distro Linux.
Lo bakal jago pakai bash, cron, systemd, serta package manager yum & apt. Materi security mencakup SELinux/AppArmor, sudoers policy, dan fail2ban.
Prakteknya 100 % hands-on di VM; ujiannya performance-based jadi lo harus bisa live troubleshoot GRUB boot error.
Dengan Linux+, lo bisa apply role DevOps junior atau sysadmin di startup yang stack-nya Ubuntu/CentOS.
Cybersecurity Certification: Para Penjaga Galaksi Digital
CySA+ (Cybersecurity Analyst)
Fokus: Behavioral analytics, SIEM tuning, incident response.
Domain terbaru (CS0-003) nambahin threat hunting playbook, MITRE ATT&CK mapping, dan SOAR automation.
Lo bakal belajar query Splunk/QRadar, create correlation rules, serta nulis incident report yang bisa dipake buat legal evidence.
Ideal buat SOC tier-2; gaji di Jakarta berkisar 18–25 juta.
PenTest+
Fokus: Ethical hacking penuh: planning, exploitation, reporting, plus legal compliance.
Beda sama CEH yang lebih teori, PenTest+ menekankan praktek: nmap + nikto, exploit dengan Metasploit, pivoting via SSH tunnel, sampai privilege escalation di Active Directory.
Lo juga harus paham NIST SP 800-115 dan GDPR untuk rules of engagement.
Passing score 750; setelah lulus lo bisa apply junior penetration tester.
CASP+ (akan rebranding jadi SecurityX)
Fokus: Level architect, design enterprise security, forensics, risk frameworks.
Tidak ada multiple choice biasa dominasi scenario-based & drag-and-drop.
Lo bakal merancang secure SD-WAN, implement post-quantum cryptography, serta integrate zero-day response playbook.
CASP+ ditargetkan buat senior engineer dengan 10+ tahun pengalaman; di Indo role-nya security architect dengan gaji 40+ juta.
Data & Analytics Certification: Era Big Data
Data+
Fokus: Data mining, visualization, basic ML; buat lo yang demen bikin dashboard.
Kurikulumnya SQL-heavy (JOIN, window function, CTE), plus ETL pipeline dengan Python pandas.
Visualization pakai Tableau/Power BI; machine learning ngupas regression & clustering pake scikit-learn.
Passing score 675; cocok buat data analyst junior di e-commerce atau fintech.
DataSys+
Fokus: Database design, replication, performance tuning.
Lo bakal design schema 3NF, setup master-slave replication MySQL, serta optimize query dengan indexing & partitioning.
Materi cloud mencakup Amazon RDS & Aurora global database.
Dengan DataSys+, lo bisa apply database administrator dengan gaji 20-28 juta.
Project Management: Si Jago Ngerjain Proyek
CompTIA Project+
Fokus: Metodologi Agile & Waterfall, budgeting, stakeholder management.
Kurikulumnya sepadan dengan CAPM tapi lebih teknis: lo harus bisa buat Gantt chart di MS Project, hitung earned value (CPI/SPI), serta manage sprint backlog di Jira.
Domain terbaru nyempil-in change management (ITIL) dan vendor contract (SLA/OLA).
Cocok buat IT coordinator yang ingin naik ke project manager level 1.
CompTIA punya track dari A sampai Z—mulai dari “apa itu CPU” sampai “gimana caranya merancang keamanan perusahaan global”.
Tiap sertifikasi punya fungsi yang jelas, jadi lo bisa mikir kayak naik tangga: mulai dari ITF+ atau langsung Security+ kalo udah ada basic, lalu naik ke CySA+ atau CASP+.
Mau mulai tapi bingung pilih yang mana?
Gaskeun ikut bootcamp persiapan CompTIA Security+ bareng ShinoBee ID.
Dapetin materi yang up-to-date, lab hands-on, plus tips jitu ngerjain soal tricky-nya CompTIA.
Slot terbatas, daftar sekarang dan buktiin ke dunia kalo lo bukan “skill issue” tapi skill insured!