Pernah nonton film hacker yang asik ngetik di terminal terus tiba tiba server lawan langsung down?
Nah, jurus pamungkas di balik adegan itu seringnya adalah Remote Code Execution atau RCE.
Di dunia nyata, RCE bukan cuma gimmick film, tapi ancaman serius yang tiap hari menarget aplikasi, website, bahkan gadget lo sendiri.
Apa itu RCE dan Kenapa Bikin Ngilu?
Remote Code Execution adalah kondisi ketika penyerang bisa menjalankan perintah kode seenaknya di sistem target tanpa harus duduk di depan layar komputer itu.
Singkatnya, lo punya rumah pintar yang bisa dikontrol lewat WiFi, tapi tiba tiba orang luar bisa nyalain oven, matiin lampu, bahkan buka pintu utama.
Kebayang kan betapa seremnya?
Cara Kerja RCE
1. Celah Pintu Masuk
Penyerang mulai dari celah input yang tidak disaring.
Bisa lewat kolom komentar, form upload, API, atau bahkan parameter URL yang sepele.
2. Payload Dieksekusi
Setelah celah ditemukan, mereka kirim kode berbahaya (payload) yang langsung dijalankan server.
Bahasa yang sering digunakan: PHP, Python, NodeJS, atau Bash.
3. Hak Akses Didapat
Kode yang berhasil dijalankan biasanya akan memberikan shell balik (reverse shell) sehingga penyerang bisa kelola server layaknya admin legit.
Jenis Jenis RCE yang Sering Muncul
-
Command Injection
Lo masukin input di kolom ping di web utility, tapi di belakang layar server ngejalankan perintah sistem lo.
-
Deserialization
Data yang dikirim ke aplikasi Java atau Python disusun ulang jadi objek, tapi karena validasi buruk, malah jadi jalan masuk.
-
File Upload Trick
Seolah upload file PDF, ternyata di dalamnya tersembunyi script PHP yang langsung dijalankan server.
-
Template Engine Exploit
Fitur template engine di CMS atau framework bisa dipaksa mengeksekusi kode jika filternya lalai.
Gejala Sistem Terkena RCE
– Proses aneh muncul di task manager
– Traffic keluar yang besar tanpa aktivitas user
– File konfigurasi tiba tiba berubah
– Login admin gagal terus padahal password belum diganti
RCE adalah mimpi buruk para developer dan admin server.
Satu baris kode luput dari filter bisa membuat seluruh sistem jatuh ke tangan penyerang.
Tapi dengan pemahaman yang benar, update rutin, serta kultur security first, risiko ini bisa ditekan sampai titik terendah.