Kamu pasti sering scroll TikTok atau Twitter dan nemuin berita soal data bocor atau aplikasi kena hack.
Darah cybersecurity langsung mendidih pengen masuk lapangan, tapi bingung jurusan apa yang bikin kariermu di dunia peretasan etis makin ciamik.
Santai, kita urusin dari A sampai Z biar kamu nggak nyasar jurusan.
Informatika: Pondasi Coding sampai Reverse Engineering
Jurusan informatika adalah batu loncatan paling fleksibel.
Di sini kamu belajar bahasa pemrograman, struktur data, algoritma, sampai analisis kompleksitas.
Mata kuliah seperti keamanan komputer dan kriptografi langsung mengantar kamu ke ranah exploit development dan malware analysis.
Lulusan informatika bisa jadi security engineer, malware researcher, bahkan red team lead.
Keuntungan lain: hampir tiap kampus punya lab khusus cybersecurity, jadi kamu bisa eksploitasi sistem sendiri tanpa takut ditangkap polisi.
Teknik Komputer: Perpaduan Hardware dan Exploit
Kalau kamu lebih seneng bongkar pasang router, mikrokontroler, atau IoT device, teknik komputer adalah pilihan tepat.
Kurikulumnya menitikberatkan pada arsitektur sistem embedded, jaringan komputer, dan digital forensics.
Kamu akan belajar bagaimana caranya menemukan celah pada firmware atau mengekstrak data dari chip yang sudah rusak.
Lulusan jurusan ini dicari industri untuk posisi hardware security analyst dan IoT penetration tester.
Sistem Informasi: Jembatan Bisnis dan Keamanan Data
Pernah kepikiran bagaimana bank menjaga transaksi onlinemu tetap aman?
Di sistem informasi kamu mempelajari manajemen risiko, kebijakan keamanan, dan audit TI.
Mata kuliah seperti governance risk compliance dan business continuity planning bikin kamu paham bagaimana keamanan bukan hanya soal teknis tapi juga proses bisnis.
Cocok untuk kamu yang ingin menjadi information security officer atau IT risk consultant.
Teknik Elektro dengan Konsentrasi Cyber Physical Systems
Fasilitas kritis seperti pembangkit listrik dan jalur kereta makin bergantung pada kendali digital.
Jurusan ini mengajarkan kamu mengamankan sistem industri yang tadinya analog.
Kamus baru seperti SCADA security dan industrial control system jadi santapan sehari hari.
Lulusan teknik elektro bisa berkarier di perusahaan energi, manufaktur, atau transportasi sebagai critical infrastructure security engineer.
Matematika: Senjata Rahasia di Balik Kriptografi
Bagi yang suka angka dan logika, matematika menjadikanmu sniper di dunia enkripsi.
Di sini kamu mendalami teori bilangan, aljabar abstrak, dan probabilitas untuk membangun algoritma kriptografi masa depan.
Lulusan matematika bisa jadi cryptographer yang merancang protokol blockchain atau zero knowledge proof.
Ilmu Komputer dengan Fokus Data Science dan Threat Intelligence
Big data bukan hanya buzzword.
Di jurusan ini kamu belajar mengumpulkan, membersihkan, dan menganalisis log serangan secara masif.
Dengan machine learning kamu bisa membuat model deteksi anomali yang lebih tajam dari antivirus konvensional.
Karier yang menanti: threat intelligence analyst, security data scientist, atau SOC lead yang memonitor serangan 24/7.
Short Course dan Bootcamp, Jalur Kilat untuk Switch Career
Kamu sudah lulus dari jurusan lain tapi ingin pivot ke cybersecurity?
Ikuti program intensif seperti Offensive Security Certified Professional atau GIAC.
Durasi 2-6 bulan dengan project hands on langsung menyerang sistem dummy.
Banyak hiring manager di startup fintech lebih menghargai sertifikasi praktikal ketimbang IPK karena skill terbukti.
Jurusan terbaik adalah jurusan yang bikin kamu betah ngoding sampai subuh tapi masih excited buat baca CVE di pagi hari.
Tidak ada jalur buntu, semua bisa berujung pada karier impian asal kamu konsisten upgrade skill dan ikut komunitas.
Ingat, hacker belajar setiap hari, maka lulusan baru harus belajar dua kali lipat.
Mau tahu cara membangun portofolio cybersecurity sejak semester satu?
Update dan ikuti kelas ShinoBee ID, kontak tim admin untuk detail kuota kelas !